Makalah Seni Rupa Seni Rupa Jaman Prasejarah
Pendahuluan
Pendahuluan
Zaman
prehistoric atau zaman prasejarah adalah sebuah kurun waktu dimana manusia
masih belum mengenal apa yang namanya tulisan. Zaman prasejarah dapat dikatakan
dimulai semenjak adanya alam semesta dan diakhiri semenjak manusia mengenal
tulisan sebagai sebuah penanda.
Dikarenakan pada
zaman prasejarah ini manusia belum mengenal tulisan, penelitian dan berbagai
keterangan mengenai zaman ini hanya diperoleh melalui peninggalan-peninggalan
yang tersisa.
Berdasarkan
penggalian arkeologi yang ada zaman prasejarah dapat dibagi menjadi 2 zaman
yaitu, zaman batu dan zaman logam.
Zaman Batu
dibagi menjadi yaitu : Zaman batu tua ( Palaeolitikum) , zaman batu tengah
(Mesolithikum) dan Zaman batu muda (Neolithikum). Sedang zaman logam dapat dibagi menjadi Zaman
Besi dan Zaman Perunggu
Pada kesempatan
kali ini akan sedikit saya ulas mengenai Seni prehistoric pada Zaman batu tua
Kata paleolithic
berasal dari bahasa Yunani yakni paleos yang berarti old atau tua dan lithos
yang berarti stone atau batu. Maka dari itu paleolitikum disebut juga jaman
batu tua. Jaman ini merupakan sejarah peradaban yang paling tua, jelas saja
karena ini adalah jaman pra-sejarah dimana semua peralatan terbuat dari batu,
berlangsung pada 2,000,000 tahun yang lalu sampai 13,000 SM silam.
Paleolithic sendiri terbagi atas
tiga periode, yaitu :
a. Lower Paleolithic
(Paleolitikum Bawah; Oldowan, Clactonian, Abbevillian, Acheulean)*
Dimulai pada 4,000,00 tahun SM
ketika manusia pertama muncul dalam sejarah arkeologi, sampai 120,000 tahun SM
ketika evolusi penting dan perubahan cara hidup timbul di masa Paleolitikum
Tengah.
b. Middle Paleolithic
(Paleolitikum Tengah; jaman industri kapak batu atau Mousterian)
Terjadi sekitar 120,000 – 40,000
tahun SM. Ketika pertama kalinya para manusia bisa mengontrol sekitarnya dan
selanjutnya berubah menjadi manusia modern sekitar 100,000 tahun yang lalu.
Peralatan dari batu berkembang menjadi alat-alat yang modern dimana teknik yang
digunakan lebih terkontrol dan konsisten. Alat-alat tersebut digunakan untuk
membantu kehidupan mereka dalam mencari makanan. Dengan alat itu mereka dapat
menemukan varian makanan baru yaitu kerang.
Dan juga mereka menemukan cara
memasak yang lain, yaitu dengan api. Mereka menggunakan cara yang lebih
ter-update dalam mebuat api, dan akhirnya mereka menggunakan api itu untuk
mengasapi daging. Seni pertama kali muncul ketika mereka menggunakan ochre
untuk mengecat tubuh mereka dan menggambar pada dinding gua. Beberapa bukti
membuktikan bahwa dalam masa ini bisa terindikasi adanya kegiatan-kegiatan
ritual dan keagamaan.
c. Upper Paleolithic
(Paleolitikum Atas; Châtelperronian, Aurignacian, Solutrean, Gravettian,
Magdalenian)*2
Adalah masa paleolitikum akhir
yang terjadi di berbagai negara seperti : Eropa, Afrika dan Asia.
Terjadi pada 40,000 – 8,500 tahun SM. Terdapat manusia-manusia yang lebih
modern yang terlihat pada kegiatan mereka berimigrasi dari satu tempat ke
tempat lain (nomaden). Mereka membuat sebuah perkemahan untuk tempat tinggal
dan berteduh; membuat tempat untuk menyimpan barang; menggunakan alat yang
berupa pisau kecil yang lebih tajam; dan memakai atribut di badan mereka untuk
mengatasi perubahan iklim. Barang seni yang ditemukan pada masa ini adalah
patung Venus (wanita) dan beberapa bahan material mentah yang eksotis.
((Setelah periode ini akan
diikuti periode Mesolithic or Epipaleolithic, masih dalam jaman Pra-Sejarah.))
Seni pada masa Paleolitikum
Akhir ini, yang terjadi sekitar 32,000 – 11,000 tahun SM, dibagi menjadi 2
kategori :
a. Portable pieces (figur-figur
kecil / objek dekoratif yang dipahat pada tulang, batu dan tanah liat)
b. Cave art : mural art,
menggoreskan batu pada dinding gua sehingga membentuk gambar-gambar, serta
mewarnainya.
Berakhirnya
zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia
tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu
bangsa Mesir sekitar tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan,
sehingga pada saat itu, bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Zaman
prasejarah di Indonesia
diperkirakan berakhir pada masa berdirinya Kerajaan Kutai, sekitar abad ke-5;
dibuktikan dengan adanya prasasti yang berbentuk yupa yang ditemukan di tepi
Sungai Mahakam, Kalimantan Timur baru memasuki era sejarah.
Zaman Paleolithikum
Pada Zaman
Paleolithikum manusia purba hidup dengan cara meramu dan berburu. Dari kebiasaan itulah manusia pada zaman ini hidup
berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya yang dirasa mempunyai sumber makanan
dan air yang mencukupi. Biasanya mereka tinggal di dalam gua dan di sekitar
sungai atau pantai. Karena itulah
peninggalan-peninggalan yang ada biasanya ditemukan di dinding-dinding gua atau
tempat yang tidak jauh dari pantai.
Seni Lukis Zaman prasejarah
Secara historis,
seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah
memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah
mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian
penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan
menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya.
Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua
adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan
kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan
berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini.
Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang
lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni
keramik.
Objek yang
sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan
objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk
dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra
dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya.
Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa
besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh
pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan
dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi
berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya.
Pada satu titik,
ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih
banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka
mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa
tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat
daripada biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam
kegiatannya dan terus melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli.
Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka bumi dan pada saat itulah kegiatan
menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni.
Seni Patung Zaman Paleolithikum
Ciri khas yang terdapat pada masa Paleolitikum ini adalah penonjolan pada figur-figur yang mereka buat, terutama wanita. Karena mereka menganggap wanita sebagai hal yang paling indah.
Seni Patung Zaman Paleolithikum
Pada zaman ini manusia masih
menerapkan pola hidup meramu dan berburu serta belum menetap pada satu tempat
tinggal tertentu, sehingga pada masa ini seni bangungan tidak berkembang.